Senin, 10 Maret 2014

Jurnal Refleksi Minggu 3

Resource Management

 Waktu begitu cepat berlalu tidak terasa sudah menginjak minggu ke-3, ternyata untuk menjadi seorang entrepreneur tidak saja harus menguasai skill yang mumpuni tetapi secara knowledge harus juga dipahami, baiklah langsung saja ke topik pembahasan minggu ini mengenai pentingnya seorang entrepreneur mengenal dan mengelola sumber daya secara efektif dan efisien sehingga hasilnya dapat secara optimal.

Strategi berbasis sumber daya oleh Mahoney dan Pandini dikemukakan pada tahun 1992 dan olehnya sumder daya dapat dibagi menjadi empat :
  1. Pola organisasi dan administrasi yang baik : kita diharapkan memiliki struktur organisasi meskipun strukturnya masih cukup sederhana serta struktur administrasi yang sederhana yang berkaitan dengan pembukuan dan pencatatan keuangan usaha yang tujuannya memisahkan antara aset usaha dengan keuangan pribadi anda
  2. Perpaduan aset fisik berwujud sebagai sumber daya manusia alam, serta aset yang tidak berwujud seperti hal-hal yang mungkin bisa digali dari sesuatu yang menjadi value dari uasaha kecil menengah tersebut : aset pisik adalah sesuatu yang berwujud seperti tempat usaha dan peralatannya, aset tidak berwujud seperti kreativitas, innovasi dan relasi
  3. Bagaimana sebuah UMKM itu bisa secara adaptif merespon pasar yang selalu berfluktuasi : mampu memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang luarbiasa terhadap pasar
  4. Budaya organisasi : memiliki satu kesamaan visi serta kesamaan tujuan dalam mengembangkan usaha.
Teori efektuasi diperkenalkan oleh Saras .D. Sarasvathy yang meliputi :
  1. Bird In Hand. Bird In Hand adalah ungkapan dalam lingkungan di Amerika yang berarti tentang apa saja yang dimiliki oleh kita, meliputi siapa diri kita, yang kedua adalah apa yang bisa kita lakukan, dan yang ketiga adalah siapa saja yang kita kenal
  2. Affordable loss. Affordable loss artinya sejauh mana entrepreneur itu siap menanggung kerugian. Setiap usaha pasti ada resiko. Resiko itu beraneka ragam. Bisa resiko uang, resiko waktu, bisa resiko tenaga, dan sebagainya
  3. Lemonade principle. Lemonade principle itu juga merupakan ungkapan yang ada di Amerika, yaitu ketika hidup terasa seperti lemon, lemon berarti kecut, yang rasanya kecut, buatlah menjadi lemonade. Lemonade itu limun 
  4. Crazy quilt adalah kemampuan seorang entrepreneur membangun network dari pihak-pihak yang lain, jadi banyak-banyak pihak seperti pecahan-pecahan perca-perca kain ini dia kumpulkan, dia jadikan satu sehingga berguna buat dia
  5. Pilot In The Plane maksudnya kita menganggap bahwa hidup kita ini adalah sebuah pesawat dimana kita adalah pilotnya. Maka, kita lah yang menentukan pesawat kita ini mau ke mana. Kita harus bisa mengontrol kemana kita mau menuju. Seorang entrepreneur harus tahu. Dia harus punya determinasi

Dalam menjalankan bisnis mulai dari bisnis kecil, begitu pula keuntungan besar dimulai dari keuntungan kecil, keuntungan sepuluh juta dimulai dari seribu. Hal yang paling susah adalah pada keutunggan seribu yang pertama, seribu ke dua, seribu ketiga masi amat terasa susah, jadi itu masih susah terus sampai hitungan jutaan yang kedua, ketika keuntungan dua juta, itu sudah mulai agak mudah, jutaan ketiga mudah dan keempat mudah, itu seterusnya, semakin besar semakin mudah, karena sebetulnya proses bisnis seperti itu. Sama halnya kita mendorong mobil, awalnya susah. Begitu sudah menggelundung susah untuk berhenti. Tantangan sebuah UMKM dalam memperbesar usahanya :
  1. Harus memiliki goal atau target
  2. Memiliki visi usaha
Selain dua hal diatas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan uasaha bagi UMKM adalah :
  1. Manajemen keuangan, dapat memilah uang bisnis dengan uang pribadi
  2. Konsisten dalam mengontrol keuanggan,
  3. Mulai memikirkan pengembanggan usaha, memiliki cabang usaha yang banyak bagus untuk pengenalan brand kita kepada pasar dan masyarakat.
Dalam mengidentifikasi peluang dari pelanggan untuk bertumbuh, harus dapat mengubah masalah menjadi peluang bisnis, peluang harus diinovasikan dan kemudian risikonya harus dikelola. Untuk mengubah masalah menjadi peluang menggunakan rumus "ABBA",
  1. "A" = Amati
  2. "B" = Bertanya
  3. "B" = Berdiskusi
  4. "A" = Analisis
Siapa yang perlu diamati, ditanya diajak berdiskusi dan dianalisis, siapa lagi kalau bukan pelanggan, sebab pelanggan adalah sumber informasi, sumber inspirasi dan sumber innovasi, melakukan hal tersebut secara paktis dapat dengan menggunakan lima panca indra, untuk menggamati menggunakan matanya, menggunakan telinganya, menggunakan hidunggnya, menggunakan mulutnya untuk mengecap, menggunakan tangannya untuk merasakan

Menurut Ibu Marta Tilaar sumber usahanya dari tanaman obat, kosmetik dan aromatherafi, dan semua usaha besar dulunya kecil atau mikro, setrategi sukses beliau mengembangkan usaha meliputi sifat-sifat disiplin, jujur, iman yang kuat, innovasi terus menerus, tekun dan ulet yang kesemuanya itu disebut denggan "DJIITU".

Hal yang diperlukan dalam bisnis intensif, fokus dan konsisten menurut Pak Shudamek AWS, Serta dalam mencapai pertumbuhan perusahaan dapat melalui dua jalur, yaitu pertumbuhan dengan organik tumbuh dengan bisnis yang ada serta dengan cara inorganik yang melakui akuisisi. Beliau memiliki empat tips dalam meningkatkan sukses :
  1. Kompetensi yang harus dibanggun adalah setiap industri itu ada know-how sendiri membutuhkan know-how atau mempunyai teknologi yang berbeda-beda disini maka kompetensi adalah penguasa terhadap know-how di industri itu harus dilakukan
  2. Tiap industri sukses rate nya sangat ditentukan bagaimana manage network
  3. Bisnis itu pada akhirnya butuh duit, darimana sumber modalnya
  4. Yang terakhir last but not least kompetensi yang harus dimiliki itu adalah manajement
Segala sesuatu tumbuh dari bawah, kalau mau pergi jauh itu dari dekat dan janggan pernah berpikir jadi entrepreneur dengan pendekatan quick guilty. Disini sifat pantang menyerah itu penting, karna ini yang menentukan kita berhasil





Tidak ada komentar:

Posting Komentar