Minggu, 10 Agustus 2014

Jurnal Refleksi Minggu 3 Dalam Strategi Pemasaran

#STP# Segmentasi, Targeting Dan Positioning
  1.  Segmentasi merupakan pengelompokan calon konsumen, mengapa hal ini penting dalam strategi pemasaran karena kita tau kita membuat memasarkan produk tidak mungkin produk kita tersebut akan dikonsumsi atau digunakan oleh semua orang, pasar atau masyarakat yang kita tuju adalah heterogen, proses pengelompokan ini bisa secara : geografis (berdasarkan letak daerah, mungkin juga berdasarkan cuaca daerah sering hujan atau panas), secara demografis (mengkaji calon konsumen dari segi usia, jenis kelamin, dari segi ukuran keluarga, pendapatan, pendidikan, agama dan kebangsaan), dari segi psikografik ( lifestile/gaya hidup uang yang dikeluarkan biasanya untuk apa, apakah untuk teknologi, hiburan dll, status sosial di masyarakat, mengenai minat), dari segi prilaku, prilaku orang berbeda-beda ada yang berdasarkan pekerjaan contohnya dulu orang membaca koran disore hari ketika pulang kerja tetapi sekarang sudah berubah menjadi dipagi hari,  dapat disimpulkan segmentasi itu dalam empat hal tadi geografi, demografi, psikografi dan juga masalah prilaku, kalau geografi bicara tentang dimana (where)artinya dimana, dimana pelanggan tsb. kalau masalah demografi kita bicara (what) artinya "apa" Apa dia laki-laki atau perempuan, apa dia anak-anak atau keluarga baru menikah, apa pendidikanya, psikografi kita bicara tentang (who) artinya "siapa", behavior/tingkah laku (how)
  2. Targeting proses ini dilakukan setelah melakukan segmentasi, merupakan mentarget pasar yang akan kita tuju, dalam suatu populasi yang jenisnya heterogen/beragam kita harus dapat menentukan potensial market yang bisa kita raih, lebih kedalam lagi dalam potensial market kita mencari yang available yang memungkinkan untuk mengkonsumsi barang kita, dari available kita harus bisa mencari yang qualified yang benar-benar lebih cocok mau membeli produk kita, dan selanjutnya kita harus bisa mencari target market yang tepat, jadi ini adalah penitrasi market yang tepat.
  3. Positioning artinya posisi, bagaimana posisi barang atau produk kita dibenak konsumen/calon pembelinya hal tersebut yang akan kita bahas disini. Secara umum kita membagi sebuah produk berdasarkan kualitas dan harga, maka dari dua hal ini akan diperoleh 4 pemahaman yaitu, kualitas bagus harga mahal, kualitas bagus harga murah, kualitas jelek harga mahal dan kualitas jelek harga murah. kita tau tentunya orang akan menginginkan harga yang paling murah dengan kualitas bagus tapi pada kenyataanya tidak, orang kadang juga membeli dengan harga murah tapi kualitas tidak penting. Disinilah positioning itu penting untuk dipelajari. Jadi yang bermain disini adalah masalah persepsi. Harga itu sebenarnya tidak ada yang murah dan yang mahal yang benar-benar mahal dan murah karena semua harga itu hanya persepsi. Pentingnya persepsi ini yang kemudian menimbulkan motivasi seseorang untuk membeli atau tidak. Anda harus bisa melakukan survey untuk tahu bahwa posisi produk/jasa yang anda tawarkan kepada pelanggan itu ada dimana. karena pertempuran dalam marketing atu bukan terjadi di pasar tetapi terjadi di benak pelanggan anda.

Selasa, 29 Juli 2014

Jurnal Reflesi Minggu 2 Dalam Strategi Pemasaran

Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran

Analisis ini harus dibandingkan dengan pesaing yang sama segmen pasarnya, ada empat komponen dalam analisis SWOT yang merupakan singgkatan dari :
  1. Strenghts : kekuatan
  2. Weaknesses : kelemahan 
  3. Opportunities : peluang
  4. Threats : tantangan/ancaman
Kalau dikaitkan dengan dunia usaha/perusahaan ke empat hal tersebut akan dikategorikan menjadi dua, hal internal dan eksternal
  • Kondisi internal akan dikaji dari variabel strenghts dan weaknesses, kondisi ini dapat kita perbaiki karena bersifat internal, yang dikaji dalam hal ini misalnya : lokasi usaha, posisi dipasar, kualitas produk, harga, bandingkan value chain, pelayanan, SDM, financial, apakah dari semua hal ini memberi kekuatan atau kelemahan pada usaha kita.
  • Kondisi eksternal dikaji dari variabel peluang dan tantangan (opportunitis & threats), untuk mengkaji hal ini dapat digunakan metode PASTEL, nantinya dari metode ini akan dapat ditarik kesimpulan apakah lebih berdampak positif atau negatif terhadap usaha kita, adapun PASTEL ini merupakan singkatan dari : 
  1. Politik : skala politik ada nasional atau regional apakah dampak dari politik ini memberi pengarauh positif atau negatif terhadap usaha kita.
  2. Environmental : damapak lingkunan terhadap usaha kita
  3. Sosial : dampak yang ditimbulkan terhadap usaha, baik dari perubahan gaya hidup
  4. Tehnological : penggunanan tehnologi dalam menjalankan usaha
  5. Economic : inflasi, dll
  6. Legal/hukum : perubahan peraturan perdagangan akan memberikan dampak terhadap usaha yang kita jalankan, usaha kita melanggar hukum atau tidak.
 Penerapan analisis SWOT dalam strategi

SWOT matrix
Dari kondisi internal (Strenghts & Weaknesses) dan kondisi eksternal (Opportunities & Threats) akan diperoleh empat strategi:
  1. S-O Strategies : apabila kita dalam posisi memiliki kekuatan sekaligus peluang maka akan menggunakan strategi ini untuk bisa memanfaatkan peluang-peluang
  2. S-T Strategies : apabila posisi kita memiliki kekuatan serta disisi lain kita juga punya tantangan maka akan menggunakan strategi ini untuk menhadapi ancaman-ancaman yang ada
  3. W-O Strategies :apabila posisi kita memiliki kelemahan tetapi disisi lain kita memiliki peluang maka menggunakan strategi ini untuk meminimalkan kelemahan-kelemahan yang ada dan bisa memanfaatkan peluang
  4. W-T Strategies : apabila posisi kita memiliki kelemahan dan tantangan maka menggunakan strategi ini untuk dapat meminimalkan kekurangan yang ada, serta bagaimana kita segera melakukan peningkatan atau mengimprove diri kita supaya lebih baik.

Senin, 31 Maret 2014

Jurnal Refleksi Minggu 6

Global Opportunities

Tidak terasa Kuliah T100 sudah memasuki minggu ke enam itu berarti berakhir sudah pembelajaran ini, banyak hal-hal yang dapat saya peroleh selama mengikuti kuliah Via Onlin ini, sampai detik saya membuat tulisan ini saya belum dapat merealisasikan keingginan saya bukan untuk menumbuhkan usaha yang seperti kuliah ini tumbuhnya 100 kali tapi start up bisnis saja saya belum dapat merealisasikanya, apakah rencana yang saya susun selama ini akan tinggal sebagai rencana tentunya saya tidak menghendaki seperti itu dan saya merasa sulit untuk memulai saya masih binggung harus mulai dari mana, saya tidak tau cara melakukan survey pasar apakah karena sifat saya yang masih pemalu sehingga saya tidak kunjung dapat memulainya dan kenapa setiap ide gagasan yang saya pikirkan telah ada orang yang merealisasikannya ataukah pikiran saya yang masih terbelenggu oleh apa yang saya jumpai dan dilihat sehingga hanya memikirkan ide bisnis yang telah ada dan dimiliki orang lain. meskipun dalam diri saya masih ada hal diatas tapi saya juga optimis kalau saya mencoba terus dengan berbagai cara semoga saya segera dapat menjadi seorang wirausaha. Maaf kalau judul refleksi ini tidak sesuai dengan isinya.  "Tetap semangat dan tidak ada yang tidak bisa".

Salam Entrepreneur.

Senin, 24 Maret 2014

Jurnal Refleksi Minggu 5

Salam 3E

Selamat siang rekan UC Onliners ditulisan saya kali ini akan menyampaikan materi minngu lima menggenai risk management,
  1. Risk Management oleh Teddy Saputra
A. Pengertian :
Resiko adalah suatu kondisi dimana kemungkinan terjadinya deviasi antara out come yang kita hadapi, atau diringkas risiko tersebut menjadi tiga hal :
  • Kerugian yang tidak diharapkan
  • Penyimpangan dari yang diharapkan
  • Kejadian yang tidak menguntungkan
    Bagi seorang entrepreneur menghindari dari resiko bukan suatu jawaban tetapi menghadapi resiko tanpa persiapan adalah konyol yang menjadikan hanya tergantung keberuntungan semata, yang seharusnya anda lakukan adalah :
    • Menggenali risiko
    • Menghadapi resiko
    • Memperhitungkannya
    • Mengubahnya menjadi menguntungkan
    B. Jenis-jenis Resiko
    ada enam jenisnya :
    1. Risiko murni : kemungkinan kerugian ada, keuntunggan tidak ada (kebakaran, kecelakaan, banjir)
    2. Resiko spekulatif : kemungkinan kerugian ada, keuntungan ada (risiko usaha dalam bisnis anda)
    3. Resiko subyektif : resiko yang anda kenali itu berdasarkan penilaian yang subyektif yang artinya anda tidak melakukan penelitian, tidak melakukan observasi, tapi anda mempertimbangkan suatu kejadian adalah risiko berdasarkan penilaian anda semata
    4. Resiko obyektif :risiko yang didasarkan pada observasi yang obyektif, hasil ini didapat berdasar penilaian anda yang obyektif dengan, penelitian dengan obsevasi yang lengkap,
    5. Resiko statis : risiko yang muncul dari kondisi keseimbangan tertentu (dalam keadaan hujan bisa tersambar petir)
    6. Resiko dinamis : risiko yang muncul dari perubahan kondisi tertentu (perubahan kondisi ekonomi masyarakat atau perubahan dari perkembangan teknologi)
    Risiko murni terdiri dari :
    • Risiko aset fisik (kebakaran aset)
    • Risiko karyawan (kecelakaan kerja karyawan)
    • Resiko legal (pelanggaran terhadap kontrak kerjasama)
    Resiko spekulatif terdiri dari empat :
    • Resiko pasar : karena pergerakan harga pasar
    • Resiko kredit : karena conter party/pihak ke tiga gagal memenuhi kewajibanya perusahaan anda
    • Risiko likuiditas : risiko tidak bisa memenuhi kebutuhan kas, uang kas habis
    • Resiko operasional : kegiatan operasional tidak berjalan dengan lancar
    C. Proses manajement resiko
    Proses manajement resiko dibagi tiga yaitu :
    1. Identifikasi resiko
    2. Mengepalwasi dan mengukur resiko tersebut
    3. Mengelola risiko tersebut
    1. Identifikasi resiko
      • Menganalisis sequence
      • Evalwasi dan pengukuran resiko
      • Mengukur dampak resiko tersebut terhadap organisasi
      • Evalwasi dan pengukuran resiko bisa dilakukan untuk melakukan perioritas resiko  
       2. Mengukur resiko
      • Probabilitys
      • Value at risk (VAR)
      • Metode durasi
      • Matrik severity (frekuensi)
      • Standar deviasi
      • Credit Metriks
      • Tabel kematian
      3. Mengelola resiko, ada enam cara :
      • Menghindari resiko tersebut, contoh : menghindar tidak membuka usaha
      • Menahan resiko, contoh : menjalani saja
      • Dipersivikasi resiko, contoh : dengan membuka usaha baru
      • Transper resiko, contoh : mengasuransikan usaha anda
      • Mengendalikan resiko/risk control, contoh : melakukan langkah pencegahan jika resiko tersebut terjadi, misal diprediksi akan terjadi kebakaran gedung dipasang alarem asap dan tabung-tabung anti kebakaran.
      • Pendanaan resiko, contoh : menyiapkan dana cadangan jika resiko tersebut terjadi anda punya dana cadangan untuk membangun kembali usaha anda.

          2. Mengidentifikasi Peluang Dari Pelanggan Untuk Bertumbuh Oleh Antonius Tanan 
           Rumus mengelola risiko : VIP
          V = Verifikasi (menguji dan memastikan )
          I = Ikut sertakan pihak lain
          P = Pemesanan dan pembayaran dimuka
          Dari hal diatas dapat disimpulkan pelanggan adalah sumber informasi, sumber inspirasi dan sumber innovasi.
          Terdapat tiga kata kunci dari entrepreneurship : peluang, innovasi dan resiko, ketiga kata kunci ini memiliki alat bantu untuk mengubah masalah menjadi peluang bisnis :
          Peluang = ABBA (Amati pelanggan, Bertanya pada pelanggan, Berdiskusi dengan pelanggan, Analisa pelanggan)
          Innovasi = TaKuTirRuKo ( Tambah, Kurangi, Tiru, Rubah, Kombinasi)
          Resiko = VIP (Verifikasi, Ikut sertakan pihak lain, Pemesanan dan pembayaran dimuka)
          3. Meningkatkan Fropit Dan Kapasitas Usaha oleh Nur Agustinus
          Ada tiga cara untuk mendongkrak usaha kita yaitu : network/jaringan yang kita punya, modal dan teknologi yang bisa mempermudah pekerjaan.
          Tiga hal untuk meningkatkan keuntungan : menaikan harga, melakukan penghematan atau efisiensi dan menjual lebih banyak.
          Tiga hal untuk mengembangkan usaha : perbanyak jumlah pelanggan, tingkatkan frekuensi pembelian dan tingkatkan jumlah unit yang dijual.
          Lima hal yang perlu dilakukan :
        • Tingkatkan kapasitas usaha
        • Buat hal yang menarik pelanggan 
        • Upgrade pelanggan anda
        • Tingkatkan moral kerja internal
        • Jual aneka produk lain atau perlu buka usaha baru
           

          Jumat, 21 Maret 2014

          Jurnal Refleksi Minggu 4

          Business Model Innovation

          Value innovation, Nur Agustinus
          Innovasion sangat penting dalam sebuah bisnis sebab tanpa innovasion bisnis akan rentan terhadap persaingan (red ocean), value innovation sangat berhubungan dengan bisnis model innovation melalui blue ocean strategy (strategi samudra biru), tujuan dari value innovation adalah memberikan nilai tambah bagi pelanggan tanpa menaikan biaya produksi.
          Dalam value innovation ada empat hal yang harus dilakukan :
          1. Apa yang bisa ditambahkan 
          2. Apa yang bisa diciptakan
          3. Apa yang bisa kita kreasikan
          4. Apa yang bisa kita kurangi/hilangkan
          Untuk poin satu dan dua dari empat hal innovation diatas akan berpengaruh pada kenaikan nilai tambah sedangkan untuk poin tiga dan empat berfungsi untuk menurunkan biaya.Membuat sebuah inovasi tidak hanya sekedar membuat nilai tambah, tapi juga harus berpikir bagaimana menguarangi biaya, karena dengan mengurangi biaya otomatis akan menurunkan harga atau akan meningkatkan profit bagi usaha kita. Dan kalau tidak melakukan innovasi kita akan kalah berkompetisi dengan yang lainnya. Jadi inti atau kunci dari value innovation adalah menaikan value menngurangi biaya.

          Mengidentifikasi Peluang Dari Pelanggan Untuk Bertumbuh, Antonius Tanan
          Untuk menciptakan ide lebih kreatif dan memancing gagasan baru dapat menggunakan kata "TaKuTirU'Ko" artinya :
          Ta = Tambah
          Ku = Kurang
          Tir = Tiru
          U = Ubah, dan
          Ko = Kombinasi

          Ten Types Of Innovation, Gamaliel Waney
          Innovasi sama dengan kategori, sepuluh tipe innovasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga besar yaitu :
          1. Klasifikasi konfigurasi
          2. Offering
          3. Expirience 
          1. Klasifikasi konfigurasi merupakan proses dalam company tersebut, klasifikasi konfigurasi terdiri dari empat kategori :
          •  Profit model : cara mengambil profit
          • Innovasi network/jaringgan : partnership/membangun hubunggan, key patner/suplier.
          • Innovasi structure 
          Innovasi structure terdiri dari dua yaitu :
            1. Innovasi finance
            2. Innovasi HRD/innovasi aset
          • Innovasi proses : memiliki SOP dalam suatu tindakan (standarisasi dalam tindakan)
           
          1. Product ferpormance : apakah produknya sesuai dengan yang dijanjikan.
          2. Product sistem : kombinasi produk dan sevice
          Kategori experience
          Kategori ini terbagi menjadi empat :
          1. Service : innovasi pelayanan terhadap konsumen
          2. Channel : cara berinteraksi dengan costumer dengan web, sosial media facebook, twiter dll
          3. Brand : merek
          4. Costumer enggagement : cara membuat pelanggan terikat, costumer engagement mampu meningkatkan penjualan sampai 80%
          Intrapreneur Bintang, Denny Bernardus
          Kalimat yang disebutkan oleh pak Ciputra dalam buku the ciputra way "seorang entrepreneur yang sukses membangun dan bekerja lewat organisasinya dalam tahap apapun bisnis anda usahakan membangun organisasi"
           Standar prilaku bagi anggota organisasi  yang intrapreneur
          1. Pemahaman knowledge (ilmu pengetahuan)
          2. Skill
          3. Atitude (behavior)
          4. Mind set (melindungi Organisasi)
          Intrapreneur adalah anggota organisasi usaha skala menengah atau besar yang berprilaku intrapreneurial, sikap yang harus dimiliki oleh intrapreneur bintang adalah :
          1. Pola pikir yang konstruktif : merupakan pola pikir yang fokus pada hasil, memecahkan masalah masalah organisasi, berorientasi pemikiran jangka panjang.
          2. Pola sikap yang positif : bersikap terbuka, fleksibel, namun tetap bertanggung jawab, sikap yang menyenangkan, keberadaannya membuat kegembiraan dan bukan sebaliknya takut.
          3. Pola tindak yang produktif : sikap yang proaktif, cepat tanggap dalam bertindak, clean dan clear.
          Interaksi intrapreneur bintang dengan organisasinya :
          1. Menjadi lawan bicara : aktif dan konstruktif, menyumbangkan pemikiran untuk mencapai tujuan bersama.
          2. Menjadi teman berpikir : menerima, menyampaikan ide/gagasan guna mencari solusi bersama.
          3. Menjadi mitra bertindak : tindakan produktif bersama apa yang dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi.

          Senin, 10 Maret 2014

          Jurnal Refleksi Minggu 3

          Resource Management

           Waktu begitu cepat berlalu tidak terasa sudah menginjak minggu ke-3, ternyata untuk menjadi seorang entrepreneur tidak saja harus menguasai skill yang mumpuni tetapi secara knowledge harus juga dipahami, baiklah langsung saja ke topik pembahasan minggu ini mengenai pentingnya seorang entrepreneur mengenal dan mengelola sumber daya secara efektif dan efisien sehingga hasilnya dapat secara optimal.

          Strategi berbasis sumber daya oleh Mahoney dan Pandini dikemukakan pada tahun 1992 dan olehnya sumder daya dapat dibagi menjadi empat :
          1. Pola organisasi dan administrasi yang baik : kita diharapkan memiliki struktur organisasi meskipun strukturnya masih cukup sederhana serta struktur administrasi yang sederhana yang berkaitan dengan pembukuan dan pencatatan keuangan usaha yang tujuannya memisahkan antara aset usaha dengan keuangan pribadi anda
          2. Perpaduan aset fisik berwujud sebagai sumber daya manusia alam, serta aset yang tidak berwujud seperti hal-hal yang mungkin bisa digali dari sesuatu yang menjadi value dari uasaha kecil menengah tersebut : aset pisik adalah sesuatu yang berwujud seperti tempat usaha dan peralatannya, aset tidak berwujud seperti kreativitas, innovasi dan relasi
          3. Bagaimana sebuah UMKM itu bisa secara adaptif merespon pasar yang selalu berfluktuasi : mampu memiliki fleksibilitas dan adaptabilitas yang luarbiasa terhadap pasar
          4. Budaya organisasi : memiliki satu kesamaan visi serta kesamaan tujuan dalam mengembangkan usaha.
          Teori efektuasi diperkenalkan oleh Saras .D. Sarasvathy yang meliputi :
          1. Bird In Hand. Bird In Hand adalah ungkapan dalam lingkungan di Amerika yang berarti tentang apa saja yang dimiliki oleh kita, meliputi siapa diri kita, yang kedua adalah apa yang bisa kita lakukan, dan yang ketiga adalah siapa saja yang kita kenal
          2. Affordable loss. Affordable loss artinya sejauh mana entrepreneur itu siap menanggung kerugian. Setiap usaha pasti ada resiko. Resiko itu beraneka ragam. Bisa resiko uang, resiko waktu, bisa resiko tenaga, dan sebagainya
          3. Lemonade principle. Lemonade principle itu juga merupakan ungkapan yang ada di Amerika, yaitu ketika hidup terasa seperti lemon, lemon berarti kecut, yang rasanya kecut, buatlah menjadi lemonade. Lemonade itu limun 
          4. Crazy quilt adalah kemampuan seorang entrepreneur membangun network dari pihak-pihak yang lain, jadi banyak-banyak pihak seperti pecahan-pecahan perca-perca kain ini dia kumpulkan, dia jadikan satu sehingga berguna buat dia
          5. Pilot In The Plane maksudnya kita menganggap bahwa hidup kita ini adalah sebuah pesawat dimana kita adalah pilotnya. Maka, kita lah yang menentukan pesawat kita ini mau ke mana. Kita harus bisa mengontrol kemana kita mau menuju. Seorang entrepreneur harus tahu. Dia harus punya determinasi

          Dalam menjalankan bisnis mulai dari bisnis kecil, begitu pula keuntungan besar dimulai dari keuntungan kecil, keuntungan sepuluh juta dimulai dari seribu. Hal yang paling susah adalah pada keutunggan seribu yang pertama, seribu ke dua, seribu ketiga masi amat terasa susah, jadi itu masih susah terus sampai hitungan jutaan yang kedua, ketika keuntungan dua juta, itu sudah mulai agak mudah, jutaan ketiga mudah dan keempat mudah, itu seterusnya, semakin besar semakin mudah, karena sebetulnya proses bisnis seperti itu. Sama halnya kita mendorong mobil, awalnya susah. Begitu sudah menggelundung susah untuk berhenti. Tantangan sebuah UMKM dalam memperbesar usahanya :
          1. Harus memiliki goal atau target
          2. Memiliki visi usaha
          Selain dua hal diatas yang perlu diperhatikan dalam pengembangan uasaha bagi UMKM adalah :
          1. Manajemen keuangan, dapat memilah uang bisnis dengan uang pribadi
          2. Konsisten dalam mengontrol keuanggan,
          3. Mulai memikirkan pengembanggan usaha, memiliki cabang usaha yang banyak bagus untuk pengenalan brand kita kepada pasar dan masyarakat.
          Dalam mengidentifikasi peluang dari pelanggan untuk bertumbuh, harus dapat mengubah masalah menjadi peluang bisnis, peluang harus diinovasikan dan kemudian risikonya harus dikelola. Untuk mengubah masalah menjadi peluang menggunakan rumus "ABBA",
          1. "A" = Amati
          2. "B" = Bertanya
          3. "B" = Berdiskusi
          4. "A" = Analisis
          Siapa yang perlu diamati, ditanya diajak berdiskusi dan dianalisis, siapa lagi kalau bukan pelanggan, sebab pelanggan adalah sumber informasi, sumber inspirasi dan sumber innovasi, melakukan hal tersebut secara paktis dapat dengan menggunakan lima panca indra, untuk menggamati menggunakan matanya, menggunakan telinganya, menggunakan hidunggnya, menggunakan mulutnya untuk mengecap, menggunakan tangannya untuk merasakan

          Menurut Ibu Marta Tilaar sumber usahanya dari tanaman obat, kosmetik dan aromatherafi, dan semua usaha besar dulunya kecil atau mikro, setrategi sukses beliau mengembangkan usaha meliputi sifat-sifat disiplin, jujur, iman yang kuat, innovasi terus menerus, tekun dan ulet yang kesemuanya itu disebut denggan "DJIITU".

          Hal yang diperlukan dalam bisnis intensif, fokus dan konsisten menurut Pak Shudamek AWS, Serta dalam mencapai pertumbuhan perusahaan dapat melalui dua jalur, yaitu pertumbuhan dengan organik tumbuh dengan bisnis yang ada serta dengan cara inorganik yang melakui akuisisi. Beliau memiliki empat tips dalam meningkatkan sukses :
          1. Kompetensi yang harus dibanggun adalah setiap industri itu ada know-how sendiri membutuhkan know-how atau mempunyai teknologi yang berbeda-beda disini maka kompetensi adalah penguasa terhadap know-how di industri itu harus dilakukan
          2. Tiap industri sukses rate nya sangat ditentukan bagaimana manage network
          3. Bisnis itu pada akhirnya butuh duit, darimana sumber modalnya
          4. Yang terakhir last but not least kompetensi yang harus dimiliki itu adalah manajement
          Segala sesuatu tumbuh dari bawah, kalau mau pergi jauh itu dari dekat dan janggan pernah berpikir jadi entrepreneur dengan pendekatan quick guilty. Disini sifat pantang menyerah itu penting, karna ini yang menentukan kita berhasil